-Tata cara menyampaikan ceramah
Persiapan Ceramah dalam Tablig dan Dakwah
Persiapan penting untuk mendukung penampilan saat berceramah. Hal-hal yang harus dipersiapkan meliputi persiapan mental, jasmani, dan materi yang hendak disampaikan. Berikut penjelasan beberapa persiapan tersebut.
Persiapan Mental (Rohaniah )
Salah satu cara meningkatkan rasa percaya diri adalah dengan senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Cara lain untuk meningkatkan rasa percaya diri, yaitu dengan berakhlak mulia. Seseorang yang hendak melaksanakan tablig atau dakwah hendaknya memperbaiki dirinya. Jika seseorang yang berdakwah atau melakukan kegiatan tablig berakhlak mulia, orang lain akan terdorong untuk mengikuti ajakannya. Jika seseorang sering melakukan perbuatan tercela dan ia mengajak pada kebaikan, orang lain tidak akan tertarik pada ajakannya. Seseorang yang senantiasa berakhlak mulia memiliki kepercayaan penuh untuk mengajak orang lain melakukan sesuatu. Persiapan mental berpengaruh besar pada penampilan saat seseorang menyampaikan ceramah. Untuk membangun mental yang kuat dapat dilakukan dengan menumbuh- kan rasa percaya diri.
Persiapan Fisik (Jasmaniah)
Kondisi fisik memengaruhi penyampaian materi seorang penceramah. Oleh karena itu, persiapan fisik perlu dilakukan sebelum berceramah. Seorang penceramah harus dalam kondisi sehat agar dapat menyampaikan isi ceramah dengan bajk. Kondisi badan yang kurang sehat dapat menyebabkan penyampaian materi menjadi kurang maksimal.
Kesiapan badan dapat memengaruhi gerakan tangan dan kaki saat berceramah. Seorang penceramah terkadang membutuhkan gerakan-gerakan anggota tubuh untuk mendukung penyampaian materi. Kondisi badan yang sehat akan memudahkan seseorang melakukan gerakan- gerakan tersebut untuk mendukung penjelasan materi kepada jamaah.
Persiapan Teknis
Persiapan teknis dalam berceramah berarti mencakup cara berbicara dan semua alat yang diperlukan untuk berceramah di depan umum. Salah satu bagian dari persiapan teknis adalah materi. Penceramah sebaiknya memperhatikan kelengkapan materi yang meliputi pendahuluan yang perlu disampaikan, uraian isi pokok ceramah, contoh-contoh yang akrab dengan keseharian para jamaah, dan dalil-dalil terkait.
Tata Cara Ceramah dalam Tablig dan Dakwah
Ceramah adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan berbagai variasi. Beberapa orang menyampaikan ceramah dengan singkat dan padat. Akan tetapi, ada pula orang yang menyampaikan ceramah dengan mengorelasikan materi dengan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh para jamaah dalam kesehariannya. Berikut langkah-langkah umum yang dapat dilakukan ketika berceramah.
Mengucap Salam
Penceramah mengucapkan salam sebagai pembuka acara. Ucapan salam yang umum digunakan adalah kalimat assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh. Salam dapat diucapkan satu, dua, atau tiga kali.
Menyapa Para Jamaah
Penceramah perlu menyapa para jamaah setelah mengucap salam. Sapaan ini bermanfaat untuk menciptakan keakraban antara penceramah dan para jamaah. Kalimat sapaan yang diucapkan juga berfungsi menjelaskan jenis ceramah yang akan disampaikan. Jika penceramah hendak menyampaikan ceramah yang bersifat santai, sebaiknya ia meriggunakan sapaan yang disertai senyum dan gerakan tangan yang mendukung. Jika penceramah hendak menyampaikan ceramah secara serius, hendaknya ia menyapa dengan gerakan dan mimik muka yang tenang.
Memberi Pengantar
Penceramah memberi pengantar terlebih dahulu sebelum menyampaikan pokok ceramahnya. Pengantar tersebut berguna untuk mengajak para jamaah masuk topik yang hendak dibicarakan dalam ceramah. Pengantar yang baik akan membuat para jamaah semakin tertarik mendengarkan isi ceramah.
Menyampaikan Pesan Pokok
Penceramah menyampaikan isi pokok ceramah dengan bahasa yang dipahami oleh para jamaah. Pesan yang disampaikan hendaknya didukung dengan dalil dari Al-Qur'an atau hadis Rasulullah saw. Penceramah juga dapat mengaitkan suatu topik kekinian yang menyita perhatian masyarakat dengan topik inti. Akan tetapi, penceramah tidak boleh meninggalkan pesan penting dalam ceramah yang ingin disampai¬kan.
Memberi Contoh
Penceramah sebaiknya memberi contoh pada materi yang dijelaskan. Contoh yang digunakan sebaiknya contoh yang akrab di telinga para jamaah. Contohnya, ceramah yang dilakukan kepada para pedagang, penceramah mengambil contoh seputar jual beli, pinjam-meminjam, dan utang piutang.
Mengajak Para Jamaah Berinteraksi
Penceramah mengajak para jamaah berinteraksi agar tercipta komunikasi dua arah. Penceramah dapat mengajukan pertanyaan atau menunjuk salah satu jamaah untuk bertanya. Interaksi yang baik akan menciptakan suasana ceramah yang menarik sehingga semua pesan pokok ceramah dapat tersampaikan dan diterima oleh jamaah.
Mendoakan Para Jamaah
Penceramah mendoakan para jamaah sebelum mengakhiri ceramah. Doa boleh diucapkan dengan bahasa Arab sebagaimana doa yang diucapkan pada ibadah-ibadah tertentu. Mendoakan jamaah juga boleh diucapkan dengan bahasa Indonesia atau bahasa yang digunakan oleh para jamaah. Doa tersebut hendaknya berkaitan dengan materi serta permasalahan dan harapan para jamaah.
Mengucapkan Salam
Penceramah mengakhiri ceramah dengan mengucap salam. Ucapan salam penutup yang umum digunakan adalah kalimat wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam penutup cukup diucapkan satu kali.
No comments:
Post a Comment