1.) Cara Yang Baik Untuk Berceramah
Ceramah pidato, dan khotbah hampir sama namun ada yang berbeda Ceramah merupakan usaha seseorang untuk melahirkan isi hati dengan ungkapan yang berupa kalimat-kalimat. Atau mengutarakan buah pikiran baik diminta atau kehendak sendiri karena tugas dan dalam bentuk kata-kata atau pembicaraan pada sekelompok manusia, sehingga menimbulkan kesan seperti yang diingatkannya.
2.) Cara kita menyusun sebuah ceramah:
Bahan ceramah kita susun secara sistematis sesuai dengan materi yang kita kehendaki. Secara umum adalah Pendahuluan, Isi, Penutup. Pada pendahuluan isinya dimuatkan dengan kata-kata pembuka sebagai kontak dengan audience. Dan juga berisikan presepsi atau sebagai batu loncatan menuju isi daripada ceramah.
Isi yang akan diceramahkan adalah merupakan yang terpenting dari segala kegiatan dalam ceramah, untuk mencapai sasaran yang kita targetkan dalam ceramah tersebut, maka perlu kita membuat alasan-alasan yang analog dengan materi yang diceramahkan, sehingga kita dapat memotivasi dan menyakinkan audience. Kemudian penutup, kita tekankan lagi isi-isi ceramah yang terpenting, kemudian kita rangkumkan kepada suatu kesimpulan isi daripada ceramah.
Nah sekarang bagaimana cara berdakwah menurut ajaran yang ada di dalam Al Quran.
Tidak boleh menghina / memaki / mengejek agama lain dan selayaknya kita saling harga menghargai walaupun berbeda agama [QS. Al Anam 6:107-108].
dan apabila ingin berdakwah maka harus berdakwah dengan cara yang baik-baik [QS. An Nahl 16:125]. Gunakan bahasa yang jelas yang mudah di pahami oleh orang lain [QS. Ya Sin 36:17].
Tidak boleh memaksa [QS. Al Baqarah 2:256], kewajiban seorang muslim hanya menyampaikan pesan Allah swt yang ada di dalam Al Quran (sebagai pemberi peringatan) dengan jelas [QS. Ya Sin 36:17] dan apabila mereka berpaling (tetap tidak mau beriman) tidak boleh mengotot [QS. Al Anam 6:91], [QS. Al Anam 6:107], [QS. Ya Sin 36:10] dan [QS Al Baqarah 2:7]
Allah menyuruh untuk berpaling dari orang-orang bodoh (acuh tak acuh/tidak mau tahu) [QS. Al Araf 7:199] akan tetapi menyuruh kita untuk tetap memberi peringatan karena peringatan itu penting/bermanfaat bagi orang-orang yang mau beriman (untuk kehidupan akhirat yaitu kehidupan setelah kematian agar tidak terjerumus ke dalam neraka) [Qs. Adh-Dhāriyāt 51:50-56].
3.) Teknik Ceramah Yang Baik Dan Benar
Pembaca yang dirahmati Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, ceramah buat sebagian orang adalah hal yang menakutkan karena takut ceramahnya tidak bagus dan kurang mengena pada audiens. Tetapi buat yang sudah terbiasa berceramah ini hal yang biasa dan dapat dilakukan dengan enak. Dan kita yang bekerja sebagai penyuluh atau harus memberikan materi kepada masyarakat mau tidak mau harus berani naik panggung untuk berceramah. Untuk penceramah-penceramah yang baru terjun, ada beberapa tips dari kami yang dapat memberikan bekal agar dalam memberikan ceramah lebih baik lagi dan memuaskan:
1. Jangan terlalu terpaku pada materi (jangan selalu membaca)
kalau berceramah selalu membaca teks pada slid pasti ceramah akan terasa membosankan bagi audiens, dan akhirnya tidak natural. Caranya adalah cukup menghafal apa isi materi yang akan disampaikan, dan sampaikan senatural mungkin tidak harus selalu membaca.
2. Jangan berdiri statis
Jangan sekali-kali anda dalam ceramah berdiri di satu tempat, usahakan selalu bergerak kekiri kekanan kedepan dan kebelakang ini untuk menarik perhatian audiens. Kalau kita melihat penceramah yang sudah profesional pasti mereka akan selalu bergerak, tapi ingat dalam bergerak jangan terlalu berlebihan seperti penari. Ingat banyak mata sedang memperhatikan kita.
3. Berinteraksi dengan audiens.
Jangan berceramah seperti dihadapan dinding atau meja. Yang dihadapan anda adalah manusia yang bisa memberi respons. Sebagai penceramah anda harus berinterkasi dengan peserta baik secara pribadi maupun terhadap hadirin yang ada. Bisa menanyakan "apa kabar" kalau toh yang merespon sedikit tidak mengapa, bisa diulangi sapaan kita.
4.Mencoba membuat audiens tertawa.
Dalam memberikan ceramah jangan terlalu serius walaupun tujuannya untuk memberikan pemahaman kepada audiens dari apa yang kita sampaikan. Penceramah harus membuat kondisi audiens selalu senang dengan sekali-kali menghibur mereka dengan canda. Biasanya materi akan mudah dipahami kalau diselingi dimasukan unsur humornya.
Kalau kita belum bisa berceramah dengan baik tidak mengapa, tapi diusahakan buatlah slide/paparan yang memukau dan menarik perhatian audiens. Bisa sekali-kali diselipkan video pada paparan/slide kita.
Semoga tips ini bermanfaat untuk kita semua, dan yang jelas walaupun kita masih baru belajar berceramahdan masih demam panggung itu tidak masalah tapi kita harus kerjakan yang terbaik. Semoga Sukses Menjadi Penceramah Yang Hebat. amiin
(diambil dari berbagai sumber)
Ada dua cara untuk mengendalikan atau mengatasi demam panggung saat berceramah antara lain :
- Metode jangka panjang, yakni dengan mempelajari teori dan teknik PS serta melakukan latihan PS. Kemampuan dan kemahiran PS dapat dimiliki oleh siapa saja yang mau bersusah payah melakukan dua hal tadi (belajar dan berlatih)
- Metode jangka pendek. Ini termasuk penanganan darurat jika keadaan mendesak, yakni dengan cara :
- Relaksasi atau pelemasan otot-otot yang tegang, misalnya dengan menggoyangkan kaki , menyalami tangan sendiri dan meletakkannya di atas kepala, memutar-mutar leher dan bahu.
- Menarik napas dalam-dalam.
- mengambil segelas air ke podium jika memungkinkan.
- menggoyang-goyangkan tangan yang bergetar secara perlahan dan meletakkannya di atas mimbar.
- Memegang sesuatu _misalnya tissu_ di kepaln tangan sebagai pengalih ketegangan.
- Sembelum tampil, pejamkan mata dan bayangkan audience mendengarkan, tertawa, dan bertepuk tangan buat anda.
- Ucapkan sesuatu kepada seseorang sekedar mengecek dan meyakinkan bahwa suara anda siap dikeluarkan di podium.
Agar demam panggung tidak menerpa kita saat melakukan Ceramah, hal-hal berikut harus menjadi perhatian kita
- Melakukan latihan : keluarkan suara dengan keras, berdiri di depan cermin, jika perlu pilih tempat di sudut ruangan agar ada pantulan suara, gunakan tape recorder untuk merekamnya, dan jika memungkinkan berlatihlah berbicara di depan teman-teman dekat kita.
- Selalu melakukan persiapan secara menyeluruh.
- Bicara apa yang kita ketahui saja.
- Pilih topik yang sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman.
- Konsentrasi hanya pada pesan yang akan kita sampaikan pada audience.
- Gugup adalah hal normal, namun jangan perlihatkan. Just don't show it.
- Kebanyakan demam panggung hanya terjadi sebelum naik podium. Begitu kita tampil, demam panggung lenyap dengan sendirinya.
- Berbicaralah seolah-olah audience adalah teman-teman kita.
- Ingat-ingat kejadian menyenangkna yang sudah lalu.
Masalah takut berbicara di depan umum (demam panggung) ini dapat perhatian serius dari para pakar PS. Mereka pun menawarkan berbagai kiat, teknik, ataun solusi untuk mengatasinya, mulai dari membayangkan audience dalam pakaian dalam mereka hingga melakuakan persiapan sebaik-baiknya.
4.) Contoh Teks Ceramah yang baik:
a.) Teks Ceramah Agama Islam Tentang Pergaulan Bebas
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
،أَعْمَالِنَ سَيِّئَاتِ وَمِنْ اأَنْفُسِنَشُرُوْرِ مِنْ بِاللهِ وَنَعُوذُ ، وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ نَحْمَدُهُ لِلَّهِ الْحَمْدَ إِنَّ
يْكَ لاَشَرِ وَحْدَهُ اللهُ إِلاَّ إِلَهَ لاَ أَنْ أَشْهَدُ ،َ لَهُ هَادِيَ فَلاَ يُضْلِلْ وَمَنْ لَهُ مُضِلَّ فَلاَ اللهُ يَهْدِهِ مَنْ
؛بَعْدُ أَمَّا ،. لُهُ وَرَسُوْ عَبْدُهُامُحَمَّدً أَنَّ وَأَشْهَدُ ،لَهُ
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat taufik hidayah inayah, dan nikmat yang paling besar adalah nikmat Iman & Islam. Shalawat serta salam tak lupa kita sanjungkan keharibaan nabi besar Muhammad SAW.
Bapak- bapak, ibu-ibu, dan teman-teman sekalian. Sekarang ini, kita berada dizaman kebebasan, yaitu zaman dimana nilai-nilai keagamaan yang kita anut sudah tidak lagi menjadi bingkai kita dalam berperilaku.
Pergaulan bebas merupakan sesuatu yang marak terjadi saat ini. Pergaulan bebas dapat menjangkiti siapapun. Ini merupakan penyakit yang menyerang pribadi-pribadi labil seperti para remaja. Mereka mencoba apapun, tanpa memedulikan batasan yang sudah ditetapkan oleh agama, lingkungan social dan hukum.
Pergaulan bebas sendiri diartikan sebagai suatu pergaulan yang tidak memiliki batasan, mengabaikan norma-norma agama maupun masyarakat. Karena itu, pergaulan bebas cenderung mengarah pada hal-hal yang negative, seperti seks bebas, pemaiakan narkoba, dan lain-lain.
Remaja-remaja kita yang merupakan generasi penerus bangsa telah dibutakan dengan budaya-budaya barat yang bebas. Mereka bergaul tanpa adanya batasan. Tidak lagi mengenal mana yang benar dan mana yang salah. Oleh karena itu, banyak sekali remaja-remaja berseragam yang sudah kehilangan kehormatannya.
Hal ini dikarenakan kurangnya ilmu agama yang diajarkan di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Lemahnya iman dan kurangnya pemahaman agama yang kuat bagi remaja juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergaulan bebas.
Sesungguhnya Islam telah mengatur etika pergaulan bagi remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu, sudah seharusnya para remaja memperhatikan dan melaksanakan etika-etika pergaulan dalam pandangan Islam untuk mencegah terjadinya sesuatu yang dilarang Allah SWT. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah:
Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga kebersihan diri dan kehormatan hati. Aurat merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya. Disamping menutup aurat, pakaian yang dikenakan juga tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh tipis atau transparan.
Menjauhi Perbuatan Zina
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan diperbolehkan selama masih ada batas dan tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian, pergaulan didalam Islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang dapat merugikan diri pelaku, keluarga dan masyarakat sekitar. Allah SWT berfirman dalam Qur'an Surah Al-Isra ayat 32 yang berbunyi:
سَبِيلًا وَسَاءَ فَاحِشَةً نَ كَا إِنَّهُ الزِّنَا تَقْرَبُوا وَلَا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk"
Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina,
Islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut:
Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika laki-laki dan perempuan ditempat sepi maka yang ketiga adalah setan. Mula-mula saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu setan.
Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang dilarang dalam Islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu birahi tidaklah dilarang.
Allah SWT memerintahkan kaum laki-laki dan perempuan untuk menahan pandangan, sebagaimana Firman Allah dalam QS An-Nuur 30-31:
"katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memlihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat." Katakanlah kepada perempuan yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya(daripada memandang yang haram)…."
Ayat diatas mengisyaratkan bahwa Allah memerintahkan agar laki-laki dan perempuan menjaga pandangannya. Hakikat perintah ini mengandung hukum wajib. Lalu Allah menjelaskan bahwa yang demikian itu lebih suci dan lebih bersih bagi kehidupan mereka.
Allah memerintahkan untuk menahan pandangan karena memandang kepada orang yang diharamkan termasuk bagian dari zina, sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
"Setiap anak Adam pasti mendapat bagian dari zina yang tidak terelakkan, kedua mata berzina dan zinanya adalah memandang, kedua telinga berzina dan zinanya adalah mendengar, lisan berzina dan zinanya adalah berbicara, tangan berzina dan zinanya adalah memegang, kaki berzina dan zinanya adalah berjalan dan hati yang menarik dan berangan-angan lalu kemaluan membenarkan atau mendustakan itu." (Muttafaqun 'alaih dan lafazh hadits dari riwayat Muslim).
Disebut zina karena laki-laki merasakan nikmatnya memandang keindahan tubuh wanita. Pandangan itu masuk ke dalam hati orang yang memandang sehingga hati seorang laki-laki terpikat dan membayangkannya. Maka timbul keinginan dan berusaha untuk melampiaskan keinginan syahwat kepadanya. Oleh karena itu Allah melarang seorang laki-laki memandang wanita karena hal tersebut menimbulkan bahaya dan kerusakan sebagai dampak pergaulan bebas dan pergaulan bebas dilarang karena menyebabkan terjadinya perbuatan yang tidak terpuji bahkan akan berakhir dengan suatu yang lebih buruk.
Oleh karena itu, sebagai orang yang beragama kita harus menjauhi perbuatan zina, dan membatasi pergaulan terhadap orang yang bukan mahramnya.
Demikian saya akhiri kurang lebihnya mohon maaf.
No comments:
Post a Comment