Orasi

KEPIAWAIAN BERORASI CERAMAH PIDATO

[Iklan : Daxell Rental jasa sewa teleprompter alat orasi ceramah buat pidato yang lancar]
Kepiawaian bertutur dimuka umum sampai detik ini masih dianggap sebagai hal yang mewah untuk bisa dimiliki. Maka jangan heran kalau lebih banyak orang yang menjadi penonton di gelanggang komunikasi publik termasuk di kalangan mahasiswa.
Keadaan gawat dan mengenaskan memang sudah terjadi dimana bangsa kita sudah salah arah dalam menggarap fondasi nation character bilding yang menghasilkan suburnya mentalitas interior/minder, pemalas, berpikir pintas, pragmatis, pengecut, individulistis, khianat, hedonis, orang cenderung memilih menjadi pengikut dari pada menjadi pemimpin.

 

sewa alat orasi, sewa teleprompter, rental perlengkapan prompter, rental teleprompter, persewaan alat orasi, penyewaan alat ceramah,



Secara umum orasi adalah proses penyampaian pesan dalam bentuk lisan di hadapan audiens (orang-orang yang hadir). Orang yang menyampaikan pesan tersebut disebut orator. Orasi asal katanya berasal dari kata oral yang berarti mulut, sederhananya istilah orasi dapat disamakan dengan khotbah, ceramah, dakwah, pidato dan presentasi. Walapun masing-masing mempunyai perbedaan, tetapi pada dasarnya merupakan metode penyampaian pesan, yang bisa berupa pikiran, pendapat, atau gagasan.

Adapun khotbah diperuntukkan pada acara keagamaan dengan sitiran ayat-ayat suci dan umumnya tidak diperbolehkan menginterupsi. Ceramah dan dakwah subtansinya sama dengan khotbah tetapi lebih fleksibel karena terdapat interaksi dengan audien (tanya jawab). Sedangkan pidato identik dengan acara-acara formal yang ketat dengan protokoler. Nah, istilah yang serasa netral ialah presentasi; karena ia mampu mewakili ragam istilah kegiatan penyampaian pesan.

Beberapa resep yang harus di perhatikan dalam melakukan orasi adalah :
SEMANGAT
Semangat adalah pancaran perasaan senang yang berisikan tenaga penggerak yang menggairahkan aktivitas. Orator yang bersemangat akan mampu menggerakan audiens yang lesu menjadi antusias dan merombak suasana jenuh, adem ayem, dingin, dan kaku menjadi hidup. Adapun rahasia dari semangat adalah menular. Artinya, kalau pembawaan orator bersemangat maka otomatis semangat tersebut akan menjangkiti hadirin dalam merespon pemikiran, pendapat, dan gagasan yang dikemukakan.

a.            Menyemangti diri; mencanangkan harapan tujuan dari perjuangan harus selalu diingat karena akan mendorong kita bertekun mewujudkan harapan atas prestasi dan kualitas hidup.
b.            Menyemangati audiens; pertanyaaan retorik adalah pertanyaan pengumpan, citakan dan jadikan prioritas pertanyaan-pertanyaan yang berorientasi pada kebutuhan audiens; propokasi ialah pancingan emosi atau tantangan. Titik tumpunya pada emosi, dan dianggap cara yang paling ampuh membangkitkan dan membakar semangat; pujian yaitu penghargaan yang diberikan atas perbuatan atau perkataan, yang merupakan manifestasi dari perhatian; iming-iming yakni buaian janji yang bertalian erat dengan gambaran keuntangan yang bisaa diraih berikut cara mendapatkannya; humor esensinya melebihkan suatu hal, menjungkarbalikan fakta, memplesetkan, memperbandingkan, dan mengandung unsur kejut.

YAKIN
Pengetahuan merupakan modal dasar yang dibutuhkan untuk membentuk keyakinan, anda tidak perlu harus mengetahui secara menyeluruh setiap detil persoalan, tetapi mengetahuinya secara umum sudah cukup baik. Sederhananya, tampil yakin, maka orang akan menyakini apa yang anda ucapkan! dalam konteks meyakinkan orang, pertama-tama rebutlah perhatiannya, bangkitkan kebutuhannya, berikan petunjuk memuaskan kebutuhan tersebut, gambarkan keuntungan/kerugian yang akan diperoleh, akhirnya doronglah dalam bertindak.[1]

Sebagai resep tambahan kita tidak perlu tampil secara sempurna karena tidak ada yang sempurna di dunia ini maka tampillah apa adanya … be your self.

LANTANG
Lantang berarti mengeluarkan suara dengan jelas dan keras. Suatu hal yang perlu di ingat, yaitu anda harus mengeluarkan suara dengan jelas agar orang lain mengerti apa yang disampaikan. Audiens akan memberikan perhatian terhadap orator yang mempunyai suara memetir, dan dengan ini akan membentuk kesan kuat bahwa orator pribadi yang percaya diri. Mulai pertama berbicara di muka umum bisa jadi suara, jantung, dan dengkul kita bergertar. Sangatlah wajar dalam proses belajar, biasanya kondisi tersebut hadir karena danya rasa takut ( takut tampak bodoh, takut kehilangan harga diri, takut kehabisan kata-kata, dll.) Solusinya adalah buang jauh-jauh rasa ketakutan tersebut sampaikanlah apa yang terekam yang ada di isi kepala kita.

Sudah menjadi aksioma bahwa orang yang tidak pernah mengambil resiko adalah orang yang tidak pernah berbuat apapun. Pastinya orang tersebut penakut dan selalu dekat dengan kebodohan. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan orasi diantaranya:

a.      Intonasi; memperhatikan tekanan nada naik dan turun pada susunan kata, kadang tinggi, sedang, rendah. Laju pembicaraan yang menerapkan intonasi pastinya akan mendinamiskan suasana serta akan menginspirasi audiens.

b.      Artikulasi; kejelasan bunyi akan memudahkan pendengar dalam menerjemahkan arti, maksud dan arah pembicaraan. Kekeliruan menangkap arti akan menyebabkan kebimbangan dalam memahami. Maka upayakan semaksimal mungkin mengeluarkan suara secara lepas, tegas, tanpa di tahan.

c.       Kecepatan berbicara; bagi pemula ini bukan pilihan untuk segera diaplikasikan, karena terbuka resiko terpeleset dalam ucapan. Tapi kedepannya patut dilaksanakan karena mampu menimbulkan efek dalam menyemangatkan suasana. Apalagi ditambah dengan suara keras dan tampilan eksfresif akan memepesona dan meraup perhatian audiens.

d.      Jeda; berhentilah sejenak dan ambil nafas secara normal di akhir untaian kalimat yang sekiranya serasa panjang. Waktu yang tersedia hitungannya detik, anda dapat memanfatkannya untuk merangkai pikiran, mengistirahatkan tenggorokan, dan memberikan audiens kesempatan menyerap uraian yang kita paparkan.

ACTING
Tampaknya hampir setiap hari dari kita pernah melakukan akting atau berpura-pura sehingga menyebabkan orang lain percaya ?? kalau dirunut dari masa kanak-kanak kita bahkan sudah melakukannya dari mulai sekedar rengekan samapai dengan melipat uang saku agar berlebih karena godaan aneka jajanan. Orang tua, teman, guru, dapat kita perdaya dengan akting yang memukau ntuk memperoleh perhatian, menutupi kesalahan, minta perhatian, dll. Komponen utama akting ialah ekspresi, yang tak lain merupakan ungkapan jiwa lewat gerakan tubuh dan air muka. Gerakan yang mewakili suasana riang, sedih, marah, dsb. Tampil tanpa ekspresi akan tampak hambar dan menjemukan audiens. Jika anda melakukan presentasi, jangan tampil diam terpaku tanpa ekspresi layaknya robot, karena kalau itu yang anda lakuakan itu sama saja anda menakut-nakuti audiens yang mengira anda zoombie. Sedangkan robocoop bisa sedih, marah dan tersenyum. Lakukan lakon sebagai orator secara terus menerus, karena jika anda melakukan sandiwara  dalam jangka waktu lama, maka sandiwara tersebut akan menjelma menjadi kenyataan.[2] mudah melakukannya, tinggal mempraktekannya seperti apa yang dulu kita lakukan.

TATAPAN
Sering kita beradu pandang dengan orang lain ketika berbicara, adu pandang dalam konversasi akan menimbulkan kesan lawan bicara menyimak dan menghargai. Saling menimbulkan syak wasangka hingga menyebabkan perkelahian karena dianggap menantang kurang ajar/menghina. Ketajaman mata dibutuhkan orator agar memperlihatkan kewibawaan, keteguhan dan keseriusan layaknya mata komandan tentara ketika menancapkan perintah. Bukan sembarang memandang akan tetapi benar-benar tepat menatap pada bola mata. Anda akan mendapat perhatian penuh dari audiens dengan melakukan kontak mata yang tepat, karena ia mampu berbicara lebih banyak dari pada kata-kata yang di ucapkan. Mata yang sering berkedip menunjukkan keraguan, kecemasan dan ketidak pastian.

MENGANALISA KONDISI AUDIENS
Tanpa mengenali siapa audiennya sama saja orator memberikan petunjuk arah dalam keadaan gelap gulita. Yang harus di perhatikan dalam sebelum memulai presentasi adalah mendapatkan data tentang audiens. Pertama; berangkat dari lapisan sosial mana mereka berada, termasuk tingkat edukasi, pergaulan, budaya, dsb. Kedua adalah penggunaan bahasa; menggunakan bahasa yang mudah diserap, ketiga; memperhatikan kepentingan audiens yang diinginkan, kesukaan mereka, terakhir adalah melihat titik jenuh suatu forum dan mensiasatinya.

CARA MENGUPAS PERSOALAN
Sebuah persoalan dapat dikupas dari sudut pandang yang berkaitan dengan sikap hidup. Misalnya dari segi agama, marxis, nasionalisme, sosialisme, dsb. Kemudian masalah dapat ditinjau dari segi ilmiah, semisal; sosiologi, psikologi, histori, statistik, biologi, komparatif, dll. Perlu ditegaskan dalam memandang suatu persoalan dibutuhkan pemisahan antara sikap hidup, dengan pendekatan ilmiah. 

Iklan : Di sini pusat penyewaan alat orasi ceramah, ayo sewa alat teleprompter ke kami

Varian merode penyampaian pesan;
1.      Kronologis, penjelasan yang menerangkan peristiwa berdasarkan urutan waktu/tahapan.
2.      Ilustrasi, pernyataan yang umum – penjelasan – contoh pertentangan atau perbandingan.
3.      Kausalita, hubungan sebab akibat terjadinya suatu fenomena.
4.      Deskriftif, menggambarkan suatu hal atau keadaan ( suaasana, bentuk, ciri, warna, rasa).
5.      Problem solving, deskrifsi mengenai peristiwa, analisis sebab akibat, solusi.
6.      Deduktif dan Induktive, menguraikan hal yang umum kemudian menyeretnya kepada suatu hal yang kecil; uraian hierarkis, induktive adalah sebaliknya.
7.      Klimaks dan Anti Klimaks, menempatkan posisi yang dianggap paling penting pada akhir suatu penjelasan anti klimaks adalah kebalikannya.
8.      Familiaritas, mengemukakan sesuatu yang dikenal kemudian pindah kepada sesuatu hal yang asing.
9.      Akseptabilitas, mengemukakan gagasan yang diterima secara umum dan berlaku secara universal

Kelebihan, kelemahaan dan langkah metode ceramah

Kelebihan, kelemahaan dan langkah metode ceramah


Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini senantiasa bagus bila pengunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung alat dan media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunannya.Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digu-nakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru atau pun siswa. Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar. Metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori.
1.  Kelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah
Ada beberapa kelebihan sebagai alasan mengapa ceramah sering digunakan.
    • a.    Ceramah merupakan metode yang 'murah' dan 'mudah' untuk dilakukan. Murah dalam arti proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan suara guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
    • b.    Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
    • c.    Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
    • d.    Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.
    • e.    Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam, atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat dilakukan.
Di samping beberapa kelebihan di atas, ceramah juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:
  • a.    Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru.
  • b.    Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.
  • c.    Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi, walau pun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sa-ma sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya melayang ke mana-mana, atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik.
  • d.    Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.
2. Langkah-langkah Menggunakan Metode Ceramah
Ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yakni persiapan, pelaksanaan dan kesimpulan. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:
a.     Tahap Persiapan
Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah:
1)    Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
2)    Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
3)    Mempersiapkan alat bantu.
b.     Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan:
1)     Langkah Pembukaan.
Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini.
2)     Langkah Penyajian.
Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran de-ngan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembe-lajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan.
3)     Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah.
Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok matar agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran.
Perlu diperhatikan, bahwa ceramah akan berhasil baik, bila didukung oleh metode-metode lainnya, misalnya tanya jawab, tugas, latihan dan lain-lain. Metode ceramah itu wajar dilakukan bila:  (a) ingin mengajarkan topik baru, (b) tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa, (c) menghadapi se-jumlah siswa yang cukup banyak

Tata cara menyampaikan ceramah yang baik

-Tata cara menyampaikan ceramah
Persiapan Ceramah dalam Tablig dan Dakwah
Persiapan penting untuk mendukung penampilan saat berceramah. Hal-hal yang harus dipersiapkan meliputi persiapan mental, jasmani, dan materi yang hendak disampaikan. Berikut penjelasan beberapa persiapan tersebut.
Persiapan Mental (Rohaniah )
Salah satu cara meningkatkan rasa percaya diri adalah dengan senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Cara lain untuk meningkatkan rasa percaya diri, yaitu dengan berakhlak mulia. Seseorang yang hendak melaksanakan tablig atau dakwah hendaknya memperbaiki dirinya. Jika seseorang yang berdakwah atau melakukan kegiatan tablig berakhlak mulia, orang lain akan terdorong untuk mengikuti ajakannya. Jika seseorang sering melakukan perbuatan tercela dan ia mengajak pada kebaikan, orang lain tidak akan tertarik pada ajakannya. Seseorang yang senantiasa berakhlak mulia memiliki kepercayaan penuh untuk mengajak orang lain melakukan sesuatu. Persiapan mental berpengaruh besar pada penampilan saat seseorang menyampaikan ceramah. Untuk membangun mental yang kuat dapat dilakukan dengan menumbuh- kan rasa percaya diri.
Persiapan Fisik (Jasmaniah)
Kondisi fisik memengaruhi penyampaian materi seorang penceramah. Oleh karena itu, persiapan fisik perlu dilakukan sebelum berceramah. Seorang penceramah harus dalam kondisi sehat agar dapat menyampaikan isi ceramah dengan bajk. Kondisi badan yang kurang sehat dapat menyebabkan penyampaian materi menjadi kurang maksimal.
Kesiapan badan dapat memengaruhi gerakan tangan dan kaki saat berceramah. Seorang penceramah terkadang membutuhkan gerakan-gerakan anggota tubuh untuk mendukung penyampaian materi. Kondisi badan yang sehat akan memudahkan seseorang melakukan gerakan- gerakan tersebut untuk mendukung penjelasan materi kepada jamaah.
Persiapan Teknis
Persiapan teknis dalam berceramah berarti mencakup cara berbicara dan semua alat yang diperlukan untuk berceramah di depan umum. Salah satu bagian dari persiapan teknis adalah materi. Penceramah sebaiknya memperhatikan kelengkapan materi yang meliputi pendahuluan yang perlu disampaikan, uraian isi pokok ceramah, contoh-contoh yang akrab dengan keseharian para jamaah, dan dalil-dalil terkait.
Tata Cara Ceramah dalam Tablig dan Dakwah
Ceramah adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan berbagai variasi. Beberapa orang menyampaikan ceramah dengan singkat dan padat. Akan tetapi, ada pula orang yang menyampaikan ceramah dengan mengorelasikan materi dengan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh para jamaah dalam kesehariannya. Berikut langkah-langkah umum yang dapat dilakukan ketika berceramah.
Mengucap Salam
Penceramah mengucapkan salam sebagai pembuka acara. Ucapan salam yang umum digunakan adalah kalimat assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh. Salam dapat diucapkan satu, dua, atau tiga kali.
Menyapa Para Jamaah
Penceramah perlu menyapa para jamaah setelah mengucap salam. Sapaan ini bermanfaat untuk menciptakan keakraban antara penceramah dan para jamaah. Kalimat sapaan yang diucapkan juga berfungsi menjelaskan jenis ceramah yang akan disampaikan. Jika penceramah hendak menyampaikan ceramah yang bersifat santai, sebaiknya ia meriggunakan sapaan yang disertai senyum dan gerakan tangan yang mendukung. Jika penceramah hendak menyampaikan ceramah secara serius, hendaknya ia menyapa dengan gerakan dan mimik muka yang tenang.
Memberi Pengantar
Penceramah memberi pengantar terlebih dahulu sebelum menyampaikan pokok ceramahnya. Pengantar tersebut berguna untuk mengajak para jamaah masuk topik yang hendak dibicarakan dalam ceramah. Pengantar yang baik akan membuat para jamaah semakin tertarik mendengarkan isi ceramah.
Menyampaikan Pesan Pokok
Penceramah menyampaikan isi pokok ceramah dengan bahasa yang dipahami oleh para jamaah. Pesan yang disampaikan hendaknya didukung dengan dalil dari Al-Qur'an atau hadis Rasulullah saw. Penceramah juga dapat mengaitkan suatu topik kekinian yang menyita perhatian masyarakat dengan topik inti. Akan tetapi, penceramah tidak boleh meninggalkan pesan penting dalam ceramah yang ingin disampai¬kan.
Memberi Contoh
Penceramah sebaiknya memberi contoh pada materi yang dijelaskan. Contoh yang digunakan sebaiknya contoh yang akrab di telinga para jamaah. Contohnya, ceramah yang dilakukan kepada para pedagang, penceramah mengambil contoh seputar jual beli, pinjam-meminjam, dan utang piutang.
Mengajak Para Jamaah Berinteraksi
Penceramah mengajak para jamaah berinteraksi agar tercipta komunikasi dua arah. Penceramah dapat mengajukan pertanyaan atau menunjuk salah satu jamaah untuk bertanya. Interaksi yang baik akan menciptakan suasana ceramah yang menarik sehingga semua pesan pokok ceramah dapat tersampaikan dan diterima oleh jamaah.
Mendoakan Para Jamaah
Penceramah mendoakan para jamaah sebelum mengakhiri ceramah. Doa boleh diucapkan dengan bahasa Arab sebagaimana doa yang diucapkan pada ibadah-ibadah tertentu. Mendoakan jamaah juga boleh diucapkan dengan bahasa Indonesia atau bahasa yang digunakan oleh para jamaah. Doa tersebut hendaknya berkaitan dengan materi serta permasalahan dan harapan para jamaah.
Mengucapkan Salam
Penceramah mengakhiri ceramah dengan mengucap salam. Ucapan salam penutup yang umum digunakan adalah kalimat wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam penutup cukup diucapkan satu kali.